Halaman

Sabtu, 26 November 2011

Haq Penguasa dan Haq Rakyat yg Harus Ditunaikan


 Oleh: Syaikh Sa’ad Al-Husain Hafizhahullah

 حق الراعي على رعيته:
     طاعته فيما ليس فيه معصية، والدعاء له، والنصح له، قال الله تعالى: {يا أيها الذين آمنوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم}.
     وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "من خرج من الطاعة وفارق الجماعة فمات؛ مات ميتة جاهلية" رواه مسلم.
     وقال صلى الله عليه وسلم: "الدين النصيحة،... لله ولرسوله ولكتابه ولأئمة المسلمين وعامتهم"، ومن النصيحة لهم جميعا الدعاء للراعي بالصلاح والتوفيق والهداية.
     قال الامام أحمد بن حنبل لما ذكر ولي الأمر في عهده: "إني لأدعو له بالصلاح والعافية، لئن حدث به حدث لتنظرن ما يحل بالإسلام" (كتاب السنة للخلاّل ص 84).
     وقال البربهاري: "إذا رأيت الرجل يدعو على السلطان فاعلم أنه صاحب هوى، وإذا سمعته يدعو للسلطان بالصلاح فاعلم أنه صاحب سنة، فأُمرنا أن ندعو لهم ولم نؤمر أن ندعو عليهم وإن جاروا وظلموا، لأن جورهم على أنفسهم، وصلاحهم لأنفسهم وللمسلمين" (شرح السنة ص 51).
      وحق الرعية على الراعي:
     النصح لرعيته في أمور الدين أولا، ثم في أمور الدنيا ثانيا؛ بنشر العقيدة والسنة بالتعليم والحكم والدعوة إلى الله على بصيرة، وبمنع البدع وأعظمها بناء المساجد على أوثان الأضرحة والمقامات والمشاهد والمزارات، وما دونها من الزوايا وسائر بدع العبادات، وللرعية على الراعي حقوق الاحسان والرعاية، وألا يكلفهم ما لايطيقون، وأن يوفر لهم من الخدمات المعيشية ما يطيق، وأن يكون قدوة صالحة في الدين والدنيا، قال الله تعالى: {وأن احكم بينهم بما أنزل الله ولا تتبع اهواءهم}.
     وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "ما من عبد يسترعيه الله رعية، يموت يوم يموت وهو غاش لرعيته إلا حرم الله عليه الجنة" رواه مسلم.
     وقال صلى الله عليه وسلم: "كلكم راع ومسؤول عن رعيته" رواه البخاري.

Hak Penguasa Atas Rakyatnya (Kewajiban Rakyat Terhadap Penguasa):
Mentaati, mematuhinya dalam perkara yang tidak mengandung maksiat, mendoakan kebaikan untuknya {1}, memberikan nasehat kepadanya {2}. Allah berfirman:
يا أيها الذين آمنوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم
“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan ulil amri (penguasa dan ulama) di antara kalian.” (QS. An-Nisa: 59)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
من خرج من الطاعة وفارق الجماعة فمات؛ مات ميتة جاهلية
"Barangsiapa memberontak dari ketaatan kepada penguasa dan memecah-belah jamaah kaum muslimin, kemudian dia mati, maka dia mati seperti mati jahiliyyah." (HR Muslim)
Beliau juga bersabda:
الدين النصيحة،... لله ولرسوله ولكتابه ولأئمة المسلمين وعامتهم
"Agama adalah nasihat, ... bagi Allah, bagi Rasul-Nya, bagi Kitabnya, dan bagi penguasa kaum muslimin dan keumuman mereka".
Dan termasuk nasehat untuk penguasa semua adalah dengan mendoakan kebaikan untuk penguasa untuk diberi kebaikan dan taufik serta hidayah.
Imam Ahmad bin Hanbal ketika disebutkan penguasa pada masanya beliau berkata: "Aku mendoakan kebaikan dan keselamatan untuknya." (Kitab As-Sunnah karya Al-Khallal hal 84).
Imam Al-Barbahari mengatakan: "Jika anda melihat seorang mendoakan kejelekan untuk penguasa (muslim), maka ketahuilah bahwa dia adalah pengikut hawa nafsu, jika engkau mendengar dia mendoakan kebaikan untuk penguasa (muslim), maka dia adalah ahlussunnah. Kita diperintah untuk mendoakan kebaikan untuk penguasa (muslim) dan tidak diperintahkan untuk mendoakan kejelekan untuk meskipun mereka berbuat dosa dan zhalim, karena sisi dosa mereka akan ditanggung mereka sendiri sedang sisi kebaikan mereka itu akan berpengaruh pada diri mereka dan kaum muslimin (secara umum).” (Syarhus Sunnah hal. 51).


 {1} Bukan malah mencaci mereka, menebarkan kebencian terhadap penguasa, selalu menyalahkan kebijakan mereka baik dalam media massa, forum-forum atau mimbar-mimbar dan lainnya. Seperti ini adalah ajarannya syiah rafidhah dan khawarij. Yang berakhir sampai mengkafirkan pemerintah muslim bahkan sampai menghalalkan darah mereka. (pent)

{2}bukannya membuka aib mereka, menampakkan kelemahan mereka di depan musuh. Tetapi memberi masukan yang baik kepada mereka dengan niat ikhlas, tidak dengan berdemo, atau cara-cara menjatuhkan dan lainnya yang bukan merupakan ajaran islam. Meskipun itu dilakukan oleh partai yang mengatakan dirinya partai islam.....
 

Hak Rakyat Atas Pemerintah (Kewajiban Penguasa Terhadap Rakyat)
Memperbaiki rakyatnya -pertama- dalam urusan agama, kemudian -kedua- dalam perkara dunia, dengan menyebarkan aqidah (yang benar) dan sunnah nabi, dengan bentuk pendidikan, hukum dan dakwah kepada Allah dilandasi dengan ilmu agama, dan mencegah bid’ah (perkara baru dalam agama), yang paling besarnya adalah membangun masjid-masjid di kuburan-kuburan, monumen, dan tempat-tempat ziyarah yang dikeramatkan, dan bid’ah-bidah lainnya yang dibawahnya. Dan rakyat mendapat hak dari penguasa pemerintah berupa hak kebaikan dan penjagaan. Hendaknya pemerintah tidak membebani mereka dengan perkara yang tidak mereka mampu, dan hendaknya menyediakan untuk mereka layanan kehidupan yang dimampu oleh penguasa. Dan hendaknya penguasa pemerintah menjadi suri teladan yang shalih baik dalam perkara agama dan dunia.
Allah berfirman:
وأن احكم بينهم بما أنزل الله ولا تتبع اهواءهم
“Dan hukumilah mereka dengan petunjuk yang diturunkan Allah dan jangan engkau mengikuti kehendak hawa nafsu mereka.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ما من عبد يسترعيه الله رعية، يموت يوم يموت وهو غاش لرعيته إلا حرم الله عليه الجنة
"Tidak ada seorang hamba yang dijadikan Allah mengatur rakyat, kemudian dia mati dalam keadaan menipu rakyatnya (tidak menunaikan hak rakyatnya), kecuali Allah akan haramkan dia (langsung masuk) surga." (HR. Muslim)

Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan:
كلكم راع ومسؤول عن رعيته
"Masing-masing kalian adalah penguasa dan akan dimintai (pertanggung jawaban oleh Allah) atas rakyatnya." (HR. Al-Bukhari)

Di Terjemahkan dari:  http://www.saad-alhusayen.com/articles/50



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.