Halaman

Selasa, 10 April 2012

Hukum Memotong Rambut Bagi Wanita

 Oleh : Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin rohimahulloh
 
السؤال: ما حكم قص الشعر بالنسبة للمرأة رغبة في التجمل لزوجها وما هو حد القص للشعر بمعنى آخر ما المقدار المسموح به في قص شعر المرأة؟
  الجواب  
الشيخ: قص شعر المرأة أعني قص شعر رأسها كرهه بعض العلماء وحرمه بعض العلماء وأباحه بعض العلماء وما دام الأمر مختلف فيه فالرجوع إلى الكتاب والسنة ولا أعلم إلى ساعتي هذه ما يدل على تحريم قص المرأة قص شعرها وعلى هذا فيكون الأصل فيه الإباحة وأن يطلع فيه العادة ففيما سبق كانت النساء ترغب طول الرأس وتفتخر بطول الرأس ولا تقصه إلا عند الحاجة الشرعية أو الحسية وتغيرت الأحوال الآن فالقول بالتحريم ضعيف ولا وجه له والقول بالكراهة يحتاج إلى تأمل ونظر والقول بالإباحة أقرب إلى القواعد والأصول وقد روى مسلم في صحيحه أن نساء النبي صلى الله عليه وسلم بعد موته كن يقصصن رؤوسهن حتى تكون كالوفرة لكن إذا قصته المرأة قصا بالغا حتى يكون كرأس الرجل فهذا حرام لا إشكال فيه لأن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم لعن المتشبهات من النساء بالرجال وكذلك لو قصته قصا يماثل رؤوس الكافرات والعاهرات فإن من تشبه بقوم فهو منهم أما إذا قصته قصا خفيفا لا يصل إلى حد شبه شعور الرجال ولا يكون مشابها لرؤوس العاهرات والكافرات فلا بأس به. /



Oleh : Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin rohimahulloh
pink_guntingPertanyaan Apakah hukum memotong rambut bagi wanita karena ingin berhias dihadapan suaminya? Dan apa batasan yang dibolehkan dalam mencukur rambut wanita?

Jawaban
Memotong rambut wanita – yaitu rambut kepalanya- dimakruhkan oleh sebagian ulama, dan diharamkan oleh sebagian ulama yang lain, dan dibolehkan oleh sebagian yang lain. Dan selama perkara tersebut terdapat perbedaan di dalamnya, maka dikembalikan pada al-Qur’an dan as-Sunnah. Dan aku tidak mengetahui –sampai saat ini- dalil yang menunjukkan haromnya wanita memotong rambut kepalanya.
Oleh karena itu, maka hukum asalnya memotong rambut adalah mubah, dan boleh mengikuti adat kebiasaan dalam masalah ini. Dan dahulu wanita menyukai rambut panjang dan bangga dengan rambut panjang, serta tidak memotongnya kecuali ada kepentingan syar’i atau Hissiyah. Dan keadaannya telah berubah saat ini, sehingga perkataan haramnya memotong rambut adalah lemah, dan tidak ada sisi pendalilannya, sedangkan pendapat yang me-makruh-kan perlu untuk diperhatikan dan dicek lagi. Dan pendapat yang me-mubah-kan adalah yang mendekati kaidah dan ushul.
Muslim meriwayatkan dalam Kitab Shohihnya
 :
أن نساء النبي صلى الله عليه وسلم بعد موته كنّ يقصصن رؤوسهن حتى تكون كالوفرة
“Para istri Nabi shollallohu alaihi wa sallam setelah wafatnya beliau, mereka memotong rambut kepala mereka sehingga seperti al-wafroh (sampai/melebihi kuping, pent)”
Akan tetapi jika seorang wanita memotongnya dengan berlebih-lebihan sampai menyerupai rambut laki-laki maka tidak diragukan lagi ini adalah haram, karena nabi shollallohu alaihi wa sallam melaknat wanita yang menyerupai laki-laki, demikian pula jika wanita mencukur rambutnya dengan potongan yang menyerupai wanita-wanita kafir dan wanita pezina karena sesungguhnya barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia temasuk kaum tersebut
Adapun jika seorang wanita memotong rambutnya sedikit, tidak sampai pada batas menyerupai rambut laki-laki dan tidak menyerupai rambut wanita pezina serta wanita kafir maka tidak apa-apa.
***
Sumber Fatwa : Nur ‘ala Darb Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin, kaset no. 336
Diterjemahkan dari : http://www.ibnothaimeen.com/all/noor/article_5150.shtml] .


.

Oleh : Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rohimahulloh




ما حكم أخذ المرأة شيئاً من شعرها




جوابٌ: قصُّ المرأة شعرها ينظر فيه إلى الدَّافع إلى هذا العمل: فإن كانت المرأة تقصّ شعرها تشبُّهاً بالكافرات أو الفاسقات؛ فلا يجوز أن تقصّه لهذه النيّة.
وأمّا إن كانت تقصه تخفيفاً من شعرها، أو تحقيقاً لرغبة زوجها؛ فلا أرى في ذلك مانعاً.
وقد جاء في «صحيح مسلم»([1]1) أن نساء النبي كنَّ يأخذن من شعورهن حتى تكون كالوفرة.




Oleh : Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rohimahulloh


Pertanyaan
Apa hukum seorang wanita memotong rambutnya? 

Jawab
Seorang wanita yang memotong rambutnya harus dilihat dari faktor pendorongnya, jika ia memotongnya dengan tujuan menyerupai wanita-wanita kafir atau fasik, maka tidak boleh ia memotongnya dengan niat tersebut.
Adapun jika ia menyenangkan suaminya, maka saya tidak melihat adanya larangan atas perbuatan memotongnya dengan maksud meringankan beban rambutnya atau untuk tersebut. Di dalam shohih Muslim :
أن نساء النبي صلى الله عليه وسلم.كن يأخذن من شعورهن حتى تكون كالوفرة
“Bahwasanya isteri-isteri Nabi shollallohu alaihi wa sallam mengambil (memotong) rambut-rambut mereka hingga seperti wafroh.”








 Oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Baz rohimahulloh



حكم تقصير شعر الرأس للمرأة
س: أرجو إفادتي عن تقصير شعر رأسي من الأمام وهو ما يسمونه (الحفُة) التي أحياناً تصل إلى فوق الحاجب للمرأة المسلمة هل هو جائز أم لا؟
ج: قص شعر المرأة لا نعلم فيه شيئاً، المنهي عنه الحلق،فليس لك أن تحلقي شعر رأسك لكن أن تقصي من طوله أو من كثرته فلا نعلم فيه بأساً، لكن ينبغي أن يكوم ذلك على الطريقة الحسنة التي ترضينها أنت وزوجك، بحيث تتفقين معه عليها من غير أن يكون في القص تشبة بامرأة كافرة. ولأنه في بقائه طويلاً فيه كلفة بالغسل والمشط، فإذا كان كثيراً وقصت منه المرأة بعض الشيء لطوله أو لكثرته فلا يضر ذلك، أو لأن في قص بعضه جمالاً ترضاه ويرضاه زوجها فلا نعلم فيه شيئاً أما حلقه بالكلية فلا يجوز إلا من علة ومرض.
***

Oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Baz rohimahulloh


Pertanyaan
Mohon beritahu saya hukum bagi wanita muslimah memotong rambut dari depan -yaitu yang biasa disebut poni- yang terkadang panjangnya sampai di atas alis, apakah boleh atau tidak?

Jawaban
Kami tidak mengetahui ada larangan memotong (قص / qosh) rambut wanita, yang dilarang itu adalah menggundul (الحلق / halq). Engkau (wanita penanya, pent) tidak boleh menggundul rambut kepalamu, sedangkan memotong rambut yang panjang atau lebat menurut kami tidak mengapa, akan tetapi hendaknya dilakukan dengan cara yang baik yang anti dan suami anti ridhoi, yaitu anti bersepakat dengannya dalam masalah ini tapi tanpa menjadikan potongan rambut tersebut meniru-niru potongan wanita kafir. Dan juga (boleh memotong rambut) karena kalau dibiarkan panjang akan menyulitkan untuk mencuci dan menyisir. Jadi jika rambut itu lebat dan seorang wanita memotong sebagiannya karena panjang atau lebatnya rambut tersebut maka yang demikian tidaklah masalah, atau karena memotong sebagiannya membuatnya tampak indah sehingga ia dan suaminya menyukainya, maka kami tidak mengetahui adanya larangan dalam masalah ini. Adapun menggundulnya secara menyeluruh, maka tidak diperbolehkan kecuali dengan alasan sakit.
وبالله التوفيق


Oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Baz rohimahulloh



هل قص الشعر من الأمام حرام، ووضع السحاب من الخلف ما حكمه؟
لا أعلم في ذلك شيئاً لكن الأولى بالمرأة توفير شعرها؛ لأنه من زينتها ومن جمالها لكن تخفيف الشعر, وأخذ شيء منه تقصيره لا حرج فيه إن شاء الله؛ لكن الأولى والأفضل بقاؤه كاملاً لما فيه من الجمال والزينة للمرأة ولا سيما المتزوجة، فإذا أخذت بعضه أو قصت بعضه فلا حرج في ذلك، وهكذا السحاب سواء من الخلف أو من الإمام لا حرج فيه إذا كانت العورة محفوظة, المهم حفظ العورة والعناية بالعورة وسترها؛ لكن كونه من الأمام أفضل وإذا كان من الخلف فلا نعلم فيه حرجاً إذا كانت العورة مستورة من أمام ومن خلف.




Oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Baz rohimahulloh


Pertanyaan
Apakah memotong rambut dari depan hukumnya haram? Dan bagaimana hukum menempatkan resleting baju di bagian belakang?

Jawaban
Aku tidak melihat adanya larangan dalam masalah ini, dan yang lebih utama adalah memeliharanya karena rambut adalah perhiasan dan keindahannya, akan tetapi memendekkan rambut dan memotongnya tidak mengapa insyaAlloh, dan yang lebih utama adalah membiarkannya semuanya secara sempurna karena ini adalah keindahan dan perhiasan bagi wanita terutama yang sudah menikah. Jika seorang wanita mengambil atau memotong sebagiannya maka tidak mengapa.
Demikian pula resleting, baik dari depan atau belakang tidaklah mengapa selama aurot tetap terjaga. Yang penting adalah terjaga dan tertutupnya aurot itu. Tapi di depan lebih afdhol, dan jika dibuat di belakang maka tidak mengapa selama aurot itu tertutup dari depan maupun belakang.

Diterjemahkan dari : http://www.binbaz.org.sa/mat/8909




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.