Halaman

Selasa, 27 Desember 2011

HUKUM HP (PONSEL) YANG ADA KAMERANYA

بسم الله الرحمن الرحيم

هذا سؤال تم توجيهه لفضيلة الشيخ
عبد الله البخاري حفظه الله تعالى


نص السؤال:
ما حكم الجوالات بالكاميرا؟؟

جواب الشيخ
الجوالات ذات الكاميرا هي كغيرها لا يتعلق بها تحريم أو تحليل لذاتها.
يعني الأحكام لا تتعلق بها أنه جوال يُسمى بالكاميرا، التحريم أو التحليل يتعلق بالأمر الخارجي، هو في أصله مباح كجهاز أو كآلة، مثل الجوال كغيره والكاميرا، ومثله مثل المسجل، مثله مثل الراديو.
فمن حيث دلالته هو كآلة لا يتعلق فيها تحريم ولا تحليل لذاتها، لكن يبقى ما نقول هو حلال ليس بكاميرا أو هو حرام لأن به كاميرا، هو بالأصل كجوال يُستخدم كجهاز جائز الاستخدام.
يبقى أن التحريم الذي يتعلق به لغيره، فلو استُخدم هذا الجهاز في أمر محرم حتى ولو ليس به كاميرا فهو حرام، الاتصال بالهاتف هذا الجوال بغير كاميرا في أمر محرم في أذية المسلمين، في كتابة الرسائل المحرمة بألفاظ محرمة لا تجوز، نعم. هنا نقول هذا محرم، لا لأنه بغير كاميرا، بل لأنه أتى به بأمر محرم، فهنا التحريم لا لذاته، بل لغيره لما تعلق به، فالجوال بالكاميرا إذا ما استخدمه الإنسان في تصوير الأرواح أو في تصوير أمور محرمة لا تجوز أو الصلبان أو نحو ذلك، فهذا لا يجوز، لا نقول لأن به كاميرا.. لا، لأنه صوّر ما لا يجوز تصويره، لكن لو صوّر شجراً حجراً طريقاً بيتاً ، لا إنسان فيه لا شخوص، لو صوّر مكاناً بعيداً وفي ساحاته البعيدة تلك أناس يتحركون فصادف تلك الصورة لمبنى أو بيت أو شجر فيه شخوص شخوصهم ظاهرة فلا نقول محرم ،لأنه ليست صورة هذه، إنما النبي عليه الصلاة والسلام يقول: (إنما الصورة الرأس) أو(إنما الرأس الصورة) وهنا الشخوص غير ظاهرة لا تُميّز، فلا يُميّز صغيراً أم كبير، ذكراً أم أنثى، شاب أم شيخ، لا يُميّز لا يُعرف لبعد الصورة وعدم ظهور ملامح الناس والشخوص، فهو التحريم لا يتعلق بالكاميرا، يتعلق بما يستخدمه العبد وكما قلت مثله مثل الراديو أو المسجل، فناس يستخدمونه لسماع الخير والشرح والدرس والقرآن، وأناس يستخدمونه للغناء ولغير ذلك من هنا جاء المنع.


Pertanyaan ini ditujukan kepada Syekh Abdullah al-Bukhari, hafizhahullah
 
Pertanyaan: Apa hukum HP (Ponsel) kamera?
Jawaban: HP (Ponsel) dengan kamera adalah seperti yang lainnya, tidak ada hubungannya dengan larangan atau penghalalan karena dzatnya.
Berarti hukum-hukumnya tidak berhubungan dengannya, karena ia disebut ponsel kamera. Larangan atau penghalalan itu berkaitan dengan perkara luar. Ponsel ini asalnya adalah mubah seperti alat atau perlengkapan. Seperti ponsel seperti yang lainnya, dan kamera, seperti perekam, seperti radio.

Dari fungsinya sebagai alat, dia tidak berhubungan dengan pengharaman atau penghalalan karena dzatnya. Akan tetapi tertinggal: kita tidak mengatakan ponsel itu halal, tidak dengan kamera, atau haram karena padanya ada kamera. Ponsel itu asalnya seperti ponsel yang dipakai sebagai alat yang boleh dipakai.
Tersisa bahwa pengharaman yang berkaitan dengan ponsel kamera adalah karena hal yang lain. Kalau ponsel itu dipakai dalam perkara yang diharamkan meski walaupun tidak berkamera, berhubungan dengan telepon –ponsel tanpa kamera- dalam perkara yang diharamkan; dalam mengganggu kaum muslimin, dalam menulis sms yang diharamkan dengan ungkapan-ungkapan yang diharamkan. Tidak boleh. Ya. Kita mengatakan di sini, ini diharamkan. Bukan karena ia tanpa kamera. Namun karena dia digunakan untuk perkara yang haram. Maka di sini pengharaman bukan karena dzatnya, tapi karena hal lain karena berkaitan dengannya.
 
HP (Ponsel) berkamera, jika dipakai seseorang dalam memotret makhluk bernyawa atau memotret perkara haram yang tidak boleh, atau salib, atau semisalnya, maka ini tidak boleh. Kita tidak mengatakan, karena dia berkamera. Bukan. Karena dia memotret perkara yang tidak boleh dipotret.
Akan tetapi kalau digunakan memotret satu pohon, batu, jalan, rumah yang tidak ada orang dalam potret itu; atau memotret gambar yang jauh dalam dalam lingkupannya yang jauh itu ada sosok-sosok yang bergerak, kemudian kebetulan potret bangunan atau rumah atau pohon yang ada sosoknya yang tidak nampak jelas (tidak bisa dibedakan besar kecil), maka kami tidak mengatakan: diharamkan, karena ini bukan gambar (yang dimaksud). Yang dikatakan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
 
(إنما الصورة الرأس) أو(إنما الرأس الصورة)
 
“Gambar itu adalah kepada.” Atau “Kepala itulah gambar”
 
Sedangkan di sana ada orang-orang yang tidak jelas, tidak bisa dibeda-bedakan, kecil atau besar, laki atau perempuan, pemuda atau orang tua. Tidak bisa dibedakan. Tidak diketahui karena jauhnya gambar atau tidak nampaknya figur dan sosok manusia. Pengharamannya tidak berkaitan dengan kamera. Berkaitan dengan pemakaian seorang hamba. Sebagaimana yang aku katakan seperti radio atau perekam. Ada manusia yang digunakan untuk mendengar kebaikan, syarah-syarah, kajian, dan al-qur’an. Sedang manusia yang lain memakainya untuk nyanyian dan lainnya yang dilarang. 
 
Untuk mendengarkan fale suara klik di sini
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.