Halaman

Sabtu, 31 Maret 2012

Mengingkari Orang Yang Berbuat Dosa Di Depan Banyak Orang secara Terang-terangan atau Rahasia?


Oleh: Syaikh Utaibi hafizhahullah

Penanya: Jika Aku melihat seseorang melakukan dosa kecil di depan banyak orang. Apakah benar bila aku menasehatinya di depan orang banyak, atau aku menahan diri sampai dia sendirian aku nasehati dia khususnya jika aku tidak mampu, seperti di terminal atau tempat-tempat umum yang lainnya?

Jawab:
Jika dosa kecil ini nampak terang-terangan, dan dilakukan di depan banyak orang, jika nampak terang-terangan di depan banyak orang, maka seseorang boleh untuk mengingkari secara terang-terangan, tetapi dengan cara yang lemah lembut dengan ucapan yang baik, misal: “Wahai saudaraku, semoga Allah membalasmu dengan kebaikan. Takutlah kepada Allah, ini adalah perkara yang haram.” Kalau engkau berkata dengan terang-terangan dia tidak akan melihat.
Namun jika pelakunya adalah orang yang punya kedudukan, dan engkau kawatir nasehatmu ditolak, maka nasehati ketika kamu menyendiri dengan dia. Mencukupi orang itu pandanganmu kepada orang itu. …
Dan jika perkara haram ini diketahui (orang banyak). Mereka mengetahui bahwa hal itu haram. Maka engkau tidak wajib untuk mengingkarinya secara terang-terangan. Cukup engkau mengingkarinya secara sembunyi-sembunyi.
Namun jika perkara ini sebagian orang tidak mengetahui (itu haram), maka mengingkari dengan terang-terangan pada semisal perkara ini adalah sesuatu yang baik agar orang-orang mengetahui. Wallahu a’lam.
Intinya hendaknya seseorang bijak dalam perbuatan dia dalam amar ma’ruf dan nahi munkar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.