Halaman

Selasa, 12 April 2011

Membedah Otak Abdul Hakim Abdat (Ahli Hadats - bukan Ahli Hadits)

Membedah Otak Abdul Hakim Abdat (Ahli Hadats - bukan Ahli Hadits)
(Menjawab Pelecehan Abdul Hakim Abdat)
Beberapa poin bantahan Abu Mas��d terhadap talbis Abdul Hakim Abdat dan Ihya��t Turats-link :
*(Bagi awam terutama) Masalah LIPIA bukan (semata) karena adanya hizbi, Asy��ry, madhabi. Bukan karena itu. Tetapi pengaruh jeleknya lebih besar dari pengaruh baiknya. Jadi ini adalah buhtan dan talbis dari Abdul Hakim.
*Perbedaan antara Jami��h Islamiyyah dengan LIPIA banyak sekali.
Diantaranya : Jami��h Islamiyyah adalah termasuk salah satu sumber dakwah salafiyyah dan termasuk sumber para da��nya. Ini tidak ada yang mengingkari kecuali orang-orang yang congkak.
Adapun LIPIA, sumber apa? Sejak 20 tahun sampai hari ini, sumber apa wahai Hakim? Mamba�� dakwah ila hizbiyyah! Sumber daripada dakwah-dakwah hizbiyyah! Antum lihat sendiri wahai Abdul Hakim!
Yang ada di sekitar kalian bagaimana yang keluar setiap tahun? Kenyataannyapun seperti itu ! Bahkan para alumni-alumni LIPIA yang mengatasnamakan dirinya para daê salafiyyah, perhatikan! Seperti Fariq Ghozim Anuz (penerjemah Darul Haq, di bawah naungan Al Sofwah, red)atau Yazid atau yang lainnya yang mereka mengatasnamakan dirinya salafiyyah!
Tanya sama Fariq, darimana engkau tahu pemahaman salaf ni? Kalau tidak dusta, tidak akan dia menjawab dari LIPIA! Kenapa demikian? Semenjak tahun 1994 ketika saya di Mekah, 1994-1995. Saya pertama kali mendengar nama Fariq Anuz, mendengar nama ini, kawan saya dari Jogja, Sa��d Abu Abdillah. Apa kata dia? Ŭawan ini jangan langsung dikencengi, karena masih agak gini-gini?, artinya si Fariq ini masih dalam keadaan kacau manhajnya. Bagaimana ditegaskan bahwa LIPIA masih termasuk sumber dakwah salafiyyah?
Kemudian Yazid Jawaz. Termasuk nama yang kondang ini, dhong dheng ereng-ereng (istilah Jawa, yakni sudah hebat sekali, red). Dari mana dia paham manhaj salaf? Tanya sama Yazid! Dan jangan berbelit-belit, jangan plin-plan wahai Yazid! Atau da�� salafiyyah (baca:hizbi yang mengaku salafi) lainnya seperti Abubakar Al-Multaway, Abubakar mluntir ini, menurut kami dia bukan salafi, bahkan hizbi!
Adapun jawaban atas dia hizbi, langsung tanya pada kami karena pemaparan masalah ini ada pada kami, tidak cukup 2 kaset atau 3 kaset! Juga di Jawa Timur, Ainul Haris pemegang yayasan ůodai Fithrah?, Nida��l Fithrah Surabaya! Menurut kami dia adalah hizbi! (pada kaset bagian lain:Yang jadi makelar dari jebolan-jebolan LIPIA ini banyak sekali seperti Nida��l Fithrah, Al Sofwa, ini lulusan-lulusan LIPIA. Jadi makelar. Ainul Haris, Abubakar Al-Multaway mluntir, mencantumkan nama-nama daê kemudian mengirimkannya ke Saudi untuk mendapatkan bantuan-bantuan kemudian disebarluaskan.
Setelah itu diatur, dikotak-kotak kemudian diadu domba dengan kawan-kawannya. Ini kelakuan orang-orang yang lulus dari LIPIA! Adapun untuk menyingkap kedoknya si Ainul Haris dan Abubakar ini, maka datanglah pada kami! Akan kami ungkapkan, yang nggak mungkin kamu menjawabnya, Insya Allah ! Jadi mana sumber dakwah salafiyyah yang ada di situ?!
?..kita tidak dibebani oleh Allah untuk menyensus da��-da�� salafiyyah, tetapi karena kebutuhan, (maka) kita sebutkan agar Abdul Hakim ini sadar dan mengoreksi lagi akalnya, sampai dimana kesesatannya, maka kita sebutkan. Dengan demikian maka bagaimana kita tegaskan bahwasanya ma��ad ini (LIPIA) adalah ma��ad yang bagus, bagus sekali?! Na��dzubillah.
Thayyib, perkara kedua :
Para santri di Jami��h Islamiyyah sangat mudah dalam mengambil ilmu dari para ulama, al-kibar salafiyyin yang berada di luar Jami��h dan yang ada di dalam Jami��h. Tidak ada seorangpun yang mendustakan atau mengingkari! Seandainya mereka benar-benar mau paham salafiyyah secara sebenarnya mereka sangat mudah. Tetapi kalau di LIPIA mereka akan kemana mencarinya? Kemana? Yazidpun jarang masuk LIPIA, Abu Qatadah (pengkhianat yang pernah duduk di majelisnya Syaikh Muqbil, julukan kerennya Ųatad si Pedang Tumpul yang Haus akan Fulus?) yang datang dari Yaman itupun jarang ke LIPIA! mungkin nggak pernah. Mubarok (Mubarak Ba Mu��llim, Ma��ad Ali Al Irsyad, red) -pun datang ke sana sekitar dua kali pada tahun ini, bagaimana? Mereka jumpa sama siapa? Padahal Yazid-pun ��ndana hizbi!! Untuk mengetahui yang sebenarnya Yazid ini hizbi atau tidak, datang pada kami, kita jelaskan! Perhatikan di sini! Bahkan Abdul Hakim sekarang ini dalam keadaan maskhut! Adapun Yazid, hizbi tulen!!
*Kaidah Abdul Hakim untuk menyatakan baiknya sesuatu diantaranya LIPIA, kembali kepada asas atau asas didirikannya walaupun telah berubah dengan perubahan apa saja tetap sebagaimana asasnya.
Perhatikan: perkataan Abdul Hakim ini tidak memberi faedah sama sekali dalam menghukumi LIPIA itu bagus atau tidak bagus. Bahkan yang mu��abar dalam menghukumi adalah keadaan yang selama atau sekarang ini ada. Ūdza tsabata shifah tsabatal ismu, wa idza tsabatal ismu tsabatal hukmu? (kama qala Ibnu Hazm). Nama itu Tsabit ketika tsabitnya sifat yang ada. Hukum itu Tsabit atau tetap sebagaimana semula ketika nama itu Tsabit sesuai dengan sifatnya. Jadi adanya hukum, tsabitnya hukum, tetapnya hukum karena tetapnya nama tidak berubah?..
Banyak sekali para ��lim dari kalangan ulama menghukumi si fulan hizbi walaupun asas atau awal pertama dia belajarnya dalam keadaan salafi. Atau muassasah ini adalah hizbiyyah, kenapa ditegaskannya hizbiyyah? Karena sifat yang ada. Seperti Ihya��t Turats Al-Kuwaiti!! Ihya��t Turats Al-Kuwaiti ditegaskan oleh para Masyayikh salafiyyin termasuk muassasah hizbiyyah! Ditegaskan oleh Syaikh Ali, Syaikh Rabi?, Syaikh Muqbil rahimahullahu Ta��la dan yang lainnya. Bahkan kita sudah sama-sama menegaskannya, walaupun sebagian kawan-kawan kamu wahai Abdul Hakim masuk terlibat dalam muassasah ini! Ini semua tidak kembali kepada asas tetapi kepada sifat yang selama ini berlaku padanya.
Jadi engkau (hanya) melihat kepada pondasi didirikannya ma��ad itu diatasnya! Engkau tidak melihat kenyataan-kenyataan yang selama ini ada. Ini termasuk tadlis dan talbis! Ini termasuk penyimpangan manhaj!!
?.Banyak sekali ikhwaniyyun, Ikhwanul Muslimin yang mengaku mereka salafi. NII yang ada di Tenggulun ini (Lamongan, ingat Amrozi cs?-trkrptr) sekitar 2 km dari pondok ini, mereka juga termasuk menggembar-gemborkan salaf. NII yang dipimpin oleh Abdullah Sungkar kemudian Abubakar Ba��syir dan yang lainnya termasuk orang-orang yang mengaku mengikuti salaf. Tetapi kenyataannya bagaimana? Kenyataannya bagaimana? Ini yang perlu kita utamakan.
Dengan demikian wahai Abdul Hakim, dengan tinjauanmu terhadap LIPIA agar kembali kepada asas dan tidak peduli atas perubahan yang ada termasuk menunjukkan tentang bodohnya kamu dari manhaj para ulama dan jauhnya kamu dari jalan yang lurus! Ini termasuk kesalahan yang sangat besar! Sangat menyolok! Sangat mungkar! Ini semua karena apa? Karena ��uper? kamu! Kurangnya engkau pergaulan dari kawan-kawan salafiyyah! kawan-kawan salafiyyin! Dan termasuk ��eper? kamu, ��ebanyakan pergaulan? dengan ikhwaniyyin! Hizbiyyin! sehingga kalian jauh terpengaruh. Pada diri kamu terkumpul 2 sifat: kuper dan keper, kurang pergaulan dari salafiyyin dan kebanyakan pergaulan dari ikhwaniyyin, sehingga demikianlah kenyataanya.
*Kata Abdul Hakim:��aum salaf lughahnya lemah?
Subhanallah, ini pelecehan yang tidak ada tandingannya terhadap usaha yang mati-matian, berat memikul dakwah ini sehingga berupaya untuk memahamkan ummat kepada jalan yang benar. Dengan bahasa yang menurut mereka pinter dari kalangan LIPIA, apa yang mereka kerjakan? Mana omongan kamu pembuktiannya? Jangan ngomong saja wahai Hakim! Mana? Dan kamu sendiri seorang lulusan yang pernah belajar di LIPIA I��ad lughawiyah, pernah kamu membuka ma��ad yang isinya mengitqan-memantapkan bahasa arab sehingga kaum salaf bisa kuat? Mana buktinya? Mana madrasah kamu? Terakhir ini kami dengar kamu mau bergabung dengan Yazid untuk membikin madrasah di Bogor. Mana pelaksanaannya? Coba kuatkan mereka dengan bahasa yang bagus, sehingga santri kamu bisa belajar ke sana! Itulah omongan makelar yang tidak ada buktinya! Subhanallah, pintar sekali kamu menipu orang dengan lisan kamu! Termasuk mentahdzir dirinya sendiri dengan ucapannya itu (kaum salaf?)Naudzubillah minal dhalal wa minal ahmaq! Ini termasuk hal yang sangat berbahaya, memuji ahlul ahwa? di LIPIA bahwa mereka termasuk orang-orang yang fushahah dalam bahasa, mana manhajnya? Engkau puji mereka walau manhajnya kacau balau? Jadi salafiyyin di Indonesia ini seolah-olah tidak ada gunanya karena tidak bisa berbahasa arab.
Inilah omongan Abdul Hakim tentang LIPIA yang tidak akan menggembirakan kecuali hanya untuk hizbiyyin yang ada di situ! Adapun salafiyyun yang benar-benar paham manhaj salaf, tidak akan terkecoh, buktinya salafiyyin tidak berbondong-bondong untuk mendaftarkan diri ke sana ! ?Bukti (lain) yang sangat nyata adalah alumni-alumni LIPIA yang sebanyak itu semenjak 20 tahun yang lalu sampai hari ini berapa diantara mereka yang berdakwah dengan dakwah salaf? Ini kalau ada.
*Ucapan Abdul Hakim bahwa majelis-majelis Syaikh Muqbil, Syaikh Utsaimin, Syaikh bin Bazz dan Syaikh Rabi? semuanya dicampuri oleh hizbiyyin dan ikhwaniyyin. Bagaimana sikap Masyayikh? Memang kenyataannya seperti itu.
Kita tegaskan: ini adalah ungkapan yang mengandung talbis yaitu penyamaran dan membikin rancunya pemahaman, khususnya pada salafiyyin dan membikin gembiranya hizbiyyun karena termasuk mendukung apa yang mereka ada di atasnya. Yang senantiasa mereka bersedia untuk bercampur aduk dengan siapapun, yang penting menguntungkan kelompok mereka ataupun diri mereka.
Termasuk gegabah Abdul Hakim ketika menyamakan LIPIA dengan majelisnya Masyayikh salafiyyin. Bahkan kalimatnya umum, seolah-olah di dunia ini tidaklah lepas kecuali harus campur aduk itu. Sikap yang lancang ini tidak dipikirkan oleh Abdul Hakim bahwasanya ini termasuk tha�� (celaan) terhadap salafiyyinnya, bahkan celaan terhadap Masyayikh! Syaikh Muqbil, Syaikh Rabi? dan lainnya. Seolah-olah Syaikh Muqbil mendiamkan keadaan para pengajar di situ.
Dan para thalabul ��lm di situ sebagaimana yang ada di LIPIA yang mereka juga memberikan pengaruh atas kawan-kawannya yang lain- santri-santri salafy lainnya. Padahal kenyataannya kita semua mengetahui bagaimana sikap kerasnya Syaikh Muqbil terhadap hizbiyyin! Bahkan beliau memberikan wewenang khusus kepada santri yang dipercaya untuk mengusir hizbiyyin dari situ!
Janganlah kita terkecoh dengan ucapan Abdul Hakim yang berisi tadlis dan talbis, makar terhadap salafiyyah dan para du��tnya! Dari mana engkau tahu bahwa hizbiyyin yang ada di majelisnya Syaikh Rabi?, mereka mengajar dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap salafiyyin yang ada di situ? Dari mana engkau tahu? Siapa yang membawa berita itu? Sementara engkau menolak orang yang membawa berita tentang (bahayanya) LIPIA (ingat ucapan AH: antum tidak tahu LIPIA! Saya 20 tahun! Laisal khabar kal mu��yyanah, apalagi beritanya dari orang-orang yang dha��f! Bentrok itu sanadnya! Dha��fun jiddan!ha?ha?Nggak benar). Ini termasuk sikap tanaqud, bertentangan antara perkataan pertama dan perkataan selanjutnya. Tidak mantap, bahkan berputar-putar dalam membela LIPIA yang rusak itu.
(Sumber : Kaset Ceramah Abdul Hakim Abdat di Riau dan kaset Bantahan Abu Mas��d terhadap Abdul Hakim dan Yazid cs (Ihya��t Turats-links). Transkriptor: Abu Dzulqarnain Abdul Ghafur Al-Malanji)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.