Audio Bimbingan Ulama dan Asatidzah
Dalam Menghadapi Fitnah Manhaj di Jakarta dan Sekitarnya Oktober - 9 - 2011
Alhamdulillah ‘alani’matillah.
Sebelum kami tampilkan link lengkap terkait fitnah Hizbi Sururi Rodja yang telah ditegaskan berungkali oleh asatidzah hafizhahumullah sebagai Hizbi Sururi serta ucapan terima kasih Asy Syaikh Muhammad bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah kepada orang yang melarang mendengarkan Radio Hizbi, maka:
Pada kesempatan ini kami merasa penting untuk menyampaikan kalimat taubat dan berlepas diri dari pernyataan pada file yang pernah kami sebarkan dengan judul “apakah yazid jawaz seorang ulama salaf.mp3” dimana pada bagian tengah terucap ucapan ustadz Dzulqarnain: “…kalau Yazid Jawas..Salafy tapi Salafynya goncang” karena sesungguhnya yang kami yakini sampai saat ini tidaklah demikian, bahkan Yazid Jawaz adalah salah satu dari para pembesar Hizbi Sururi di negeri ini sebagaimana penjelasan dari para asatidzah dan bukti-bukti yang kita pegang dan arsipkan.
Sungguh fitnah Sururi Rodja yang sengaja disebarkan ke tubuh Salafiyyin telah membuat para ikhwah di Jabobeka terpecahbelah dan cukuplah bukti rekaman sekian asatidzah (seperti halnya al ustadz Muhammad As Sewed yang pada hampir setiap kajian beliau terus ditanyakan masalah ini, Al Ustadz Askari, Al Ustadz Afifuddin, Al Ustadz Luqman Ba’abduh, Al Ustadz Usamah Faishol Mahri, Al Ustadz Dzul Akmal hafizhahumullah) yang membahas dan memperingatkan dengan keras agar jangan sampai para ikhwah sekalian membinasakan diri dengan masuk ke lubang hizbiyyah tersebut. Itu adalah bukti betapa sayangnya mereka kepada ummat walaupun kita juga menyaksikan betapa jahatnya dan kejamnya da’i yang malah menyuruh dan menggiring Salafiyyin untuk terjun ke lubang-lubang hizbiyah yang ada. Ini bukanlah hal yang mengherankan karena memang sebagiannya memiliki dan menjalin hubungan dengan para da’i hizbi yang menyimpang. -Kekerasan fisik- Ibu tiri tak sekejam -kekerasan manhaj- (sebagian da’i) ibukota.
Belum lagi fitnah Rodja mereda, muncul lagi fitnah yang diletuskan oleh Munajat dengan dukungan penuh milis an-nashihah (yang sebagian ustadznya adalah pengelola majalah Akhwat dan situs al-atsariyyah.com) manakala dirinya kalap membabi buta ketika melakukan pembelaan terhadap situs al-atsariyyah.com (sebagian redaksinya adalah kru majalah Akhwatnya) yang mempublikasikan dan menyebarluaskan artikel dari situs Sururi dan milis Sururi!
Sungguh dia telah menyakiti Ahlussunnah Indonesia ketika berusaha mendiskreditkan dan memberikan gambaran-gambaran yang jelek lagi buruk kepada SELURUH ASATIDZAH AHLUSSUNNAH yang dulu pernah terlibat di dalam fkawj dan telah bertaubat!!!
Simak saja sebagian ucapannya yang keji: “ya afwan saja… sekarang bukan lagi jamannya utk taklid pada semua perkataan atau perintah ustadz, apalagi ustadz majhul, ingatlah sudah lewat jaman kegelapan fkawj yang waktu itu disebabkan kegelapannya oleh ustadz kita sendiri, maka jangan sampai atsar-atsar jeleknya terbawa hingga saat ini, terlebih jika masih terbawa oleh para da’i yang terlibat dahulu, karena memang sekalipun sudah taubat tapi terkadang atsar itu sulit hilang begitu saja.”
Ini adalah upaya kasar dan kotor yang terang-terangan dilakukannya untuk menjauhkan dan memisahkan Salafiyyin dari para asatidzah yang ada.
Tidak wahai Munajat, bahkan atsar Sururiyyah itu sulit hilang begitu saja!
Engkau telah menuntut dengan keras kepada ikhwah (dan asatidzah yang majhul bagimu!) di milis Salafy indonesia agar bersikap ilmiah dengan bukti dan hujjah. Maka aku (yang sama sekali bukan anggota milis tersebut) akan membantu keinginanmu.
Kutanyakan kepadamu mengapa seorang ustadz Salafy berlangganan milis Sururi?
Rajin taklim dengan radio Sururi?Apakah hendak membantahnya ataukah mengambil faidahnya untuk kemudian disebarkan kepada umat melalui website resminya?
http://www.4shared.com/document/MMSxTEnF/alatsariyyah_merujuk_sururiyah.html
Atau malah jadi salesnya? Menyebarluaskan syubhat hizbiyyah melalui Blackberry Messengernya?
http://www.4shared.com/document/6PKOXTbq/SALES_RODJA.html
Boro-boro “mereka mengingkari Sururiyah”wahai Munajat, malah berpromosi melingkari kan?
Ini bukanlah mencari-cari aib wahai Munajat, bahkan ini adalah upaya mereka yang tak malu dalam mempertontonkan dan menyebarluaskan aib manhajnya sendiri yang tak sehat agar umat tersesat!
Meng SMSluaskan, Mengcopy-paste dan mempublikasikan di situs resmi lembaganya (bukan blog pribadi!) agar Salafiyyin membaca dan merujuk pada Sururi yang asli!!
Lalu apa hubungannya penyimpangan terkini tersebut dengan taubat masa lalu asatidzah dan fkawj sebagaimana bualan kejimu?
Benar, ini adalah kelicikan an-nashihahnya Munajat untuk memalingkan Salafiyyin dari penampakan manhajnya yang tak shihat.
Nasehat asatidz agar berhati-hati dari situs yang saat ini mengambil dan mempropagandakan artikel dari situs-situs Hizbi-Sururi ditanggapinya dengan menyingkap kejadian masa lalu dan melumurinya dengan gambaran miring lagi keji terhadap segenap asatidzah yang kita semuanya telah bertaubat kepada Allah Ta’ala.
Sungguh yang dia inginkan agar segenap ikhwah Salafiyyin tidak lagi berjalan di atas bimbingan para asatidzah yang kokoh manhajnya!
Dari sisi mana sehingga engkau menyimpulkannya sebagai bentuk vonis mengeluarkan seseorang dari lingkup Ahlussunnah??
Kemungkaran tetaplah kemungkaran yang harus diluruskan.
Kalau engkau merasa berhak menyebarluaskan berita miring yang bisa menyesatkan, kenapa engkau larang dan hinakan saudaramu yang mempublikasikan pelurusannya agar saudaranya yang lain tidak tersesat??
Itukah bentuk kasih sayang cangkul dakwahmu kepada umat yang telah sekian lama dirintis oleh para asatidzah hafizhahumullah -jazakumullahu khoiron- dalam membentengi Ahlussunnah dari hizbiyyah yang kemudian dalam sekejap berupaya kalian runtuhkan sekat pemisah yang telah jelas antara Ahlussunnah dengan Sururiyah dengan cara berkolaborasi dakwah dengan mereka?!
http://www.4shared.com/photo/f4V0NiRe/jafar_trims_rodja.html
Maka aku contohkan cara kalian – wahai Munajat dan milis an-nashihah – mencangkul dakwah yang sudah dibangun sedemikian susah payah oleh ulama dan asatidzah (dan bukankah engkau menuntut milis Salafy indonesia bersikap ilmiyah dengan bukti dan hujjah?):
Inilah suara tahdzir Asy Syaikh Abdullah Al Bukhari hafizhahullah terhadap si pendusta khabits Firanda:
http://www.4shared.com/audio/723K7-GI/Sy_Bukhori_jarh_Firanda_AliMus.html
Dan inilah sekarang bukti cangkul dakwahmu yang engkau gembar-gemborkan adalah “Mereka mengingkari sururiyyah” sedang melingkari, memeluk dan meletakkan wala’ kasih sayangnya kepada gembong-gembong besarnya:
بو المنذر الجاكرتي ”…. Adapun Ust Hakim, Yazid, Firanda yang ana tahu mereka membela sunnah, tulisannya, ceramah2nya jelas menampakkan sunnah dan memerangi bid’ah dan pelakunya. meskipun tidak semua yang ada pada mereka ana sepaham.”
Duhai, dimana cangkul dakwahmu itu mendarat wahai Munajat?! Bukankah ini bukti kedahsyatan manhaj karat cangkulmu yang sedang mengajak umat untuk tersesat?
Adapun vonis mengeluarkan seseorang dari Ahlussunnah itu adalah perkara lain yang tidak disinggung dalam pembahasan. Itulah bentuk kelicikan lainnya dari seorang Munajat.
Bukankah semestinya sebagai seorang Ahlussunnah yang kokoh manhajnya (bukan hanya bisnisnya) engkau dengan dukungan penuh milis an-nashihahmu membantah dan meluruskan syubhat Sururi Khabits inilah fakta?
http://www.4shared.com/photo/1hEjgGF1/maskot_syubhat_sururi_khobits2.html
http://www.4shared.com/photo/zpqwKWY8/maskot_syubhat_murahan_sururi_.html
Bukannya meluruskan sepak terjang ustadznya (bahkan Munajat adalah pendukung kokoh Rodjainya!), tetapi malah dia bela para ustadz yang sudah dikenal bermanhaj KKO (Kanan Kiri Oke).
Lalu kenapa ini semua kalian biarkan???! Mana bukti kasih sayang kalian terhadap Salafiyyin Ahlussunnah?!
Setelah puas melemparkan tuduhan keji bahwa (dalam masalah berhati-hati dari situs yang melink kepada situs hizbi) ini ikhwah hanyalah taqlid kepada asatidzah tanpa hujjah, maka ditutuplah risalah bualannya dengan memperolokkan gelar Imam Jarh wa Ta’dil yang
sudah ma’ruf diketahui oleh Salafiyyin disematkan oleh para ulama kepada ayahanda kita Asy Syaikh Rabi’ Al Madkhali hafizhahullah dengan mennyebutnya sebagai imam jarh wa tahdzir abdul ghofur al malanji.
Sungguh hinaan serendah apapun terhadap kehormatan kami tak akan membuat kami menulis pembelaan diri. Karena sesungguhnya yang mentahdzir isi Akhwat bukanlah Abdul Ghafur Al Malanji tetapi Al Imam Jarh wat Ta’dil Rabi bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah. Kalau Munajat minta bukti, maka sodorkanlah kembali wahai saudaraku sekalian Akhwat miliknya ini:
http://www.4shared.com/document/43ftO1Ip/AkhwatMunAJat_Sarik_Hilali_Ghi.html
Apa yang dimauinya dalam keadaan fitnah Hajuriyah semakin brutal kemudian dia memasang gembong-gembong fitnah tersebut lengkap dengan gelar kemuliaan “hafidhahullah” kepada si Pencuri Salim Al Hilali dan “Al Fadhil” Khalid Ghirbani yang menjadi pimpinan situs Hadadiyah Hajuriyah Aloloom di majalah Akhwatnya? Bukti bahwa kelicikan Munajat lebih kuat menunggangi tengkuknya sehingga dia lebih memilih si Abdul Ghafur sebagai kambing hitamnya daripada rujuk kepada tahdzir dari Al Imam Jarh wa Ta’dil Rabi’ bin Hadi Al Madkhali terhadap dua tokoh Akhwatnya. Masya Allah.
Hanya saja sikap kurang ajarnya terhadap asatidzah demi menjauhkan para ikhwah dari asatidzah yang jelas kekokohan sikap dan manhajnya serta memperolok-olokkan gelar Imam mulia lagi terhormat di mata Ahlussunnah untuk kemudian melumurinya dengan kedustaa (menisbatkan gelar mulia tersebut kepada orang yang sama sekali tidak berhak menyandangnya) maka ini adalah olok-olokan kedustaan yang nyata yang layak
untuk mendapatkan balasan yang setimpal dengan kejahatannya.
Cukuplah informasi A1 dari saudaraku Ibrahim rahimahullah semasa hidupnya yang pada sekarang ini menjadi penting untuk diketahui juga oleh segenap ikhwah bahwa Munajat telah ma’ruf keLICIKANnya di kalangan asatidzah.
Dan perkembangan terbaru tingkah polahnya yang menjelek-jelekkan masa lalu asatidzah telah cukup untuk dikomentari oleh ustadz: “Munajat memang rusak!” Hal mana menunjukkan bahwa orang ini memang telah ma’rufnya kerusakannya.
Kalau Munajat masih juga menuding bahwa ustadz tersebut adalah ustadz majhul, maka silakan tanyakan ke saudaramu Hajuriyun Hasan Mukiyi kaki tangan Muhsin Magetan (yang Munajat ini menjadi corong live show Hajuriyun ketika mereka mengadakan Dauroh Ngibul Ngawi) alamatnya Abdul Ghofur Malang, Datanglah, kan kubisiki ke telingamu siapa yang mengucapkannya sebagai simpanan kejutan untuk menghapus kemajhulan KELICIKAN DAN KERUSAKANmu.
Maka datang lagi si masa lalu (Dewa Inskari Putra a.k.a Abu Tilmidz a.k.a Abu Harun)
http://tukpencarialhaq.wordpress.com/2008/05/22/baus-buas-5-penyusup-itu-bernama/
http://tukpencarialhaq.wordpress.com/2008/05/22/baus-buas-6-penyusup-itu-bernama/
yang ternyata belum membaik juga kondisinya di masa kini ikut nimbrung menanggapi tulisan keji si Munajat:
“Bismillah, Fitnah sururiyah telah berakhir akhi. Ini adl kisah lama yang telah selesai jalan akhirnya. [1.Perkataan Al Ustadz Dzulqarnain]Janganlah antum terus menerus disibukkan dengan perkara yang telah tammat ini spt jalannya si imam jarh wa tahdzir abdul ghafur almalanji, atau kebalikannya jgn pula spt orang yang sll tidak terima dgn realita yg ada sehingga sll membela-bela almanhaj, muslim, rodja, dan semacamnya “
Maka pantaslah jika engkau memiliki pemikiran bahwa Yazid Jawas adalah seorang Salafy, Abdul Hakim Abdat dan Firanda adalah da’i yang memerangi bid’ah dan membela sunnah.
Subhanallah!! Al Sofwa masih tegak berdiri! Undang-Undang munkarnya masih tertata dengan rapi! Ihya’ut Turats masih mempropagandakan dan menyebarkan pemikiran sesatnya! Situs-situs mereka masih aktif mempropagandakan dakwahnya! Gembong-gembongnya masih belum bertaubat! Apakah engkau besok juga akan katakan bahwa fitnah Ikhwaniyah sudah berakhir?! Fitnah Mu’tazilah sudah berakhir?! Fitnah Kharijiyah sudah berakhir!! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Lalu engkau anggap apa wahai La Adri para masyayikh semisal Asy Syaikh Rabi’ dan situs-situs Salafiyyin dunia yang sampai sekarang tetap menampilkan kejahatan fitnah Sururiyah Ikhwaniyah Turatsiyyah?
Inikah cara penghormatanmu yang bila adab terhadap segenap asatidzah yang sampai sekarang disibukkan oleh umat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan syubhat manhaj yang terus diulang-ulang penyebarannya oleh para penyesat?!
Engkau dusta! Apakah para masyayikh dan asatidzah yang berbicara berulang-ulang dan memperingatkan umat dari sesuatu yang tidak ada hakekat bahayanya? Dan cukuplah kuakhiri kedustaanmu dengan bimbingan asatidzah terkait fitnah Hizbiyyah-Sururiyyah-Turatsiyyah-Rodjaiyyah dan para salesnya dan ucapan terima kasih dari Asy Syaikh Muhammad bin Hadi Al Madkhali terhadap orang yang melarang mendengarkan Radio Sururi/Hizbi:
http://www.4shared.com/folder/9AYJ_TBE/YAZID-ABDAT-RODJA.html
Semoga bermanfaat dan semoga Allah Ta’ala menyelamatkan kita semua dari berbagai macam fitnah-kejelekan yang ada, amin.
Sumber: http://tukpencarialhaq.wordpress.com/2011/10/09/audio-bimbingan-ulama-dan-asatidzah-dalam-menghadapi-fitnah-manhaj-di-jakarta-dan-sekitarnya/